WANITA BERBAJU MERAH
Entah mengapa engkau
begitu sempurna dimata setiap lelaki yang melihat kamu entah dari segi mana
mereka melihat kamu mungkin dari segi parasmu yang begitu cantik sampai-sampai
aku merasa tidak akan sanggup untuk bersaing dengan kebanyakan lelaki yang
sedang memperebutkan mu.
Karna aku sadari betapa
kurangnya diri ku dimata mu, sampai pada suatu ketika akhirnya aku pun ingin
menyerah untuk mendapatkan mu, tetapi tanpa aku sadari selama ini engkau selalu
melirik kepada ku, tapi aku tidak menyadari sama sekali hal itu.
Kenapa sampai aku
mengetahui hal itu karna dari salah satu teman mulah yang mengatakan kepadaku,
disitulah aku mengetahui kebenaran dirimu sesungguhnya yang membangkitkan
kembali semangat dan keberanian jati diriku untuk mendapatkan hatimu dari
sekian lelaki yang ada.
Sebelum aku terbangun
dari kegelapan yang telah lama menghantui ku selama ini, hati ku bertanya-tanya
kenapa engkau mau mengasih sedikit harapan kepadaku padahal aku ini bukanlah
seorang yang berpengaruh dari sekian banyak lelaki yang berada di sekelilingimu
tapi engkau mau mengambil resiko yang cukup besar untuk sosok seperti ku
menjadi pendamping hidup mu.
Tetapi aku pun
bertanya-tanya kembali kenapa engkau mau mengambil resiko yang amat besar itu
padahal diri ku ini tidak lebih dari seorang lelaki biasa yang banyak berbuat kesalah
entah itu sengaja maupun tidak sengaja.
tetapi sekali lagi kenapa engkau mau dengan
sosok lelaki yang tidak bisa bertanggu jawab ini, dan aku pun merasa tidak
sepantasnya berada di samping mu, pada akirnya engkau pun menjawab semua
pertanyaan ku dengan lantang,
saya cuman tidak suka dengan lelaki yang mempermainkan dan menyakiti hati
wanita itu saja tidak lebih kok kalau soal lelaki yang selalu berbuat kesalah
itu bisa nanti bisa di rubah secara berlahan karna setiap manusia ada
kekurangan dan kelebihan tersendiri, saya melihat kamu selama ini, kamu adalah
sosok yang selama ini saya cari karna kamu memiliki karismatik tersendiri
dihati saya.
Ujung kata dari cerita
ini, kau adalah ciptaan-Nya yang sempurna, kau dipilih atas paras wajah yang
memalingkan mata. Disisi lain aku hanyalah seorang pengagum rahasia. Di balik
mata yang melihat pancaran merah ada pikiran pikiran dan hati yang teramat suka,
tentang rasa, biarkan ia tengelam dalam mimpi yang bijaksana. Sebijaknya aku
mencinta dalam kekaguman saja.
No comments:
Post a Comment