Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai “HUBUNGAN MANUSIAWI” ini dengan baik
dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini begitu jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat menantikan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah-makalah yang
mungkin akan kami buat dimasa mendatang.
Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu kami menyusun makalah
ini. Juga terima kasih kepada pembaca yang telah bersedia membaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Sekian
dan terima kasih.
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………………1
Daftar…………………….……..2
Bab I Pendahuluan …………………………..3
A. Latar
Belakang ………………………………………3
B. Rumusan
Masalah ……………………………...3
C. Tujuan
…………………………………………………..3
Bab II Landasan Teori…………………………4
Bab III Pembahasan ………….……………..5
A. Menjalin
Hubungan Manusiawi……………………….5
B. Pengertian
Human Relation ………………………..6
C. Manusia
Sebagai Pelaku Komunikasi ………………...7
D. Pikiran
Sebagai Isi Pesan Komunikasi …………………..7
Bab IV Penutup…………..…………………..9
A. Kesimpulan
……………………………………...9
B. Saran………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA …..…………….10
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar
belakang
Manusia adalah
makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa ia bergaul
dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia
tidak ”menjadi” manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang
bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tapi di sisi lain ia adalah
pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu tapi di sisi lain ia adalah
anak. Di satu sisiia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian
juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan
kecil, mertu dan mertua dan seterusnya.
Dalam
hubungan antar manusia (interpersonal) ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan
dihormati rakyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan di hormati, begitupun
guru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan dihormati, ada juga orang tua dan
guru yang tidak dipatuhi dan dihormati.
B.
Rumusan
Masalah
-
Menjalin hubungan
manusiawi
-
Pengertian human
relation
-
Manusia sebagai pelaku
komunikasi
-
Pikiran sebagai isi
pesan komunikasi
C.
Tujuan
-
Untuk mengetahui
bagaimana menjalin hubungan manusiawi
-
Untuk mengetahui
pengertian human relation
-
untuk mengetahui
bagaimana manusia sebagai pelaku komunikasi
-
untuk mengeahui
bagaimana pikiran sebagai isi pesan komunikasi
Bab
II
Landasan
Teori
Hubungan
Manusiawi
Hubungan
manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga ada yang
menerjemahkan menjadi “hubungan manusia” atau juga diterjemahkan “hubungan
antarmanusia”, yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu
sama lain adalah manusia.
Hanya saja,
disini sifat hubungan sesama manusianya tidak seperti orang berkomunikasi
biasa, bukan hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain, tetapi hubungan antara orang-orang yang berkomunikasi dimana
mengandung unsure-unsur kejiwaan yang amat mendalam.
Dikatakan bahwa
hubungan manusiawi itu merupakan suatu komunikasi karena sifatnya yang
orientasi pada perilaku (action oriented), hal ini mengandung kegiatan untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.
Hubungan
Human Relation
Hubungan Human
Relation adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu
lain atau sebaliknya. HAM
(arti luas): Interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi
dan dalam semua bidang kehidupan. HAM
(arti sempit): Interaksi antara seseorang dengan orang lain, akan tetapi
interaksi di sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam situasi kerja dan
dalam organisasi.
Manusia
sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia
sebagai pelaku komunikasi pemahaman komunikasi dengan segala praksisnya
merupakan proses keseharian manusia, dapat dikatakan bahwa proses komunikasi
merupakan proses kehidupan itu sendiri, komunikasi tidak dapat di pisahkan dari
seluruh proses kehidupan. Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar
manusia, setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau
perasaan yang dipunyai, eksresi pikiran dan perasaan itu memakai dan
memanfaatkan bahasa sebagai media komunikasinya.
Pikiran
sebagai isi pesan komunikasi
Pikiran sebagai isi
pesan komunikasi adalah komunikasi dalam kehidupan manusia terasa sangat
penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang
akan disampaikan kepada seseorang. Dalam
setiap melakukan komunikasi unsur penting di antaranya adalah pesan, karena
pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata
yang sederhana dan sesuai dengan maksud
serta tujuan pesan itu akan di sampaikan dan mudah dicerna oleh
komunikan.
Bab III
Pembahasan
A.
Menjalin
Hubungan Manusiawi
Pengertian hubungan antar manusia satu sama lain
yang bersifat action oriented mengandung unsure-unsur kejiwaan yang mendalam
untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang. Hubungan antar manusia mempunyai
dua pengertian, yaitu:
1.
Hubungan manusia dalam
arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala
situasi disemua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang
berfikir sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai makhluk social sehingga
dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
2. Hubungan
manusia dalam arti sempit adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain
dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Dipandang dari
kepemimpinannya, yang bertanggungjawap dalam suatu kelompok merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotifasi untuk bekerja sama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis, psikologis, dan social (keith
davis “Human Relation At Work”). (Handayani, Kusmiyati & Tyastuti, 2010 :
26) secara umum hubungan antar manusia dapat diartikan sebagai kemampuan
mengenali sifat, tingka laku, pribadi seseorang.
Hubungan antar
manusia diartikan sebagai suatu proses interaksi antar individu untuk
mempertahankan keseimbangan untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta
sesuatu keserasian, keselarasan dan kebahagiaan dalam tatanan kehidupan
manusia. (Yulifah & Yuswanto, 2009 : 42)
1. Sifat
– Sifat Hubungan Antar Manusia
2. Mendalam,
ada unsure ikhlas jadi komunikasi melibatkan perasaan, dimana upaya untuk
membantu harus dengan perasaan ikhlas tanpa pamri.
3. Dialognya
mendalam, sampai hal-hal bersifat pribadi dapat diutarakan untuk maksud
mengetahui permasalahanya dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
4. Berorientasi
pada tindakan jadi kegiatan bener-benar bisa teramati, bukan suatu saat nanti.
5. Aktif
dan reaksi, harus ada timbale balik antara komunikator dan klien.
6. Merubah
sikap, dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah positive atau
negative, untuk itu dalam melakukan hubungan pandai-pandailah memilih teman
bergaul, dan untuk remaja hal ini sering tidak terkontrol sehingga jatuh dalam
pergaulan yang salah.
7. Pendapat
dan tanggapan, dengan berhubungan dengan orang lain pendapat yang kita utarakan
akan mendapat tanggakan/respon. Hal ini dapat mendapat wawasan dan pendewasaan
dalam gaya berfikir.
Perilaku bisa
diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan kepada
orang lain, dan kegiatan-kegiatan itu nyata sehingga dapat dilihat dan diamati.
(Handayani, Kusmiyati & Tyastuti, 2010 : 28-29)
B.
Pengertian
Human Relation ( Hubungan Antar Manusia)
Human Relation
adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja
atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju
situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga
dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
C.
Peran
Human Relation dalam Hubungan Internal
Human Relation
adalah kegiatan rohaniah, yaitu kegiatan rohaniah yang menyangkut watak, sifat,
perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju kepuasan hati, proses ini
berlangsung pada dua atau tiga orang yang terlibat dalam komunikasi antar
personal yang bersifat dialogis. Sehingga, masing-masing mengetahui, sadar dan
merasakan efeknya. Jika semuanya merasa senang maka kegiatan human relation
yang dibangun berhasil, namun jika tidak menimbulkan rasa puas maka kegiatan
human relation itu gagal. Untuk mempraktekan human relation seorang pemimpin
perlu mempelajari sifat tabiat karyawan, juga tingkah laku mereka dalam hidup
berkelompok dan bermasyarakat.
Dengan
melaksanakan human relation itu pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok
dapat melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk
menggiatkan mereka bekerja bersama-sama, sehingga hasil yang diperoleh dapat
memuaskan, disamping para karyawan bekerja dengan hati puas.
Human Relation
memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan organisasi, karena
merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan
dengan pimpinan. Bila kondisi untuk hubungan interpersonal yang baik hadir,
kita cenderung menemukan respons-respons positif terhadap pimpinan, sikap
tanggap atas kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi, kepekaan terhadap
perasaan pegawai, dan ketersedian untuk berbagi informasi.
D.
Peran
Human Relation dalam Peningkatan Karir
Peningkatan
karir dalam kaitannya dengn Human Relation adalah sebagai motivasi bagi
karyawan, dengan demikian karyawan akan menunjukan loyalitasnya kepada
perusahaan dengan bekerja secara maksimal. Peningkatan karir yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya akan mempengaruhi organisasi dan kinerja
karyawan, dimana peningkatan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan
organisasi atau perusahaan untuk menjamin orang-orang yang ada didalamnya
mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketikan
dibutuhkan. Oleh karena itu sebuah organisasi perlu mengelola karir dan
mengembangkannya agar produktifitas karyawan untuk selalu melakukan hal yang
terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja
perusahaan, pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas
dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat
dan meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
E.
Manusia
Sebagai Pelaku Komunikasi
Proses
komunikasi berlangsung secara psikologis pada diri komunikator dan komunikan,
yaitu ketika komunikator mengirimkan pesannya dengan mulut-kalau lisan-atau tangan-kalau
tulisan dan suatu komunikan menerima pesan komunikasi dengan telinga-kalau
lisan atau dengan mata-kalau jika tulisan atau gambar.
Peliknya
komunikasi antar manusia, oleh karena sosiologis berlangsung secara horizontal
atau vertical dengan perbedaan status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, agama, suku, bangsa, atau ras, dan lain
sebagainya.
Rumitnya
komunikasi antar manusia, oleh karena secara teleologis komunikasi mengandung
tujuan; yakni mengubah sikap, opini , prilaku, kepercayaan,agama. Oleh karena
itu untuk memahami proses komunikasi secara mendalam kita perlu memahami
manusia.
a.
Paham-
paham Mengenai Manusia
- Paham
materialism
- Paham
idealism
- Paham
eksistensialisme
b.
Komunikasi
Humanistik
Komunikator
humanistic adalah diri seseorang yang unik dan otonom, dengan proses mental
mencari informasi secara aktif, yang sadar akan dirinya dan keterlibatannya
dengan masyarakat, memiliki kebebasan memilih, dan bertanggung jawab terhadap
perilaku yang diakibatkan. Ciri-ciri komunikator humanistic: berpribadi, unik,
aktif, sadar diri dan keterlibatan sosial.
F.
Pikiran
Sebagai Isi Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi
terdiri atas : isi pesan (content of the messege). Dan lambing (symbol). Isi
pesan adalah pikiran, lambing adalah bahasa. Bahasa melekat pada pikiran oleh
karena itu tidak dapat dilepaskan dari pikiran
1.
Intensitas
Berpikir
Fungsi berpikir : meliputi “wissen”
(mengetahui) dan “verstehen” (mengerti secara mendalam). Berfikir mengenai
realitas sosial terdiri atas: berfikir secara horizontal (sensitive rasional),
dan secara vertical (metarasional).
2.
Sistematika
Berpikir (berdasarkan dr. marseto donoseputro)
Berfikir deduktif (deductive
thinking), berasal dari plato, aristoteles, dari satu rumus umum dapat ditarik
sebagai kesimpulan. Berpikir induktif (induktiv thinking), menarik suatu
kesimpulan umum dari berbagai data atau kejadian yang ada disekitarnya.
Berpikir memecahkan masalah: (problem solving thinking), prosesnya secara
chronologis sbb: Analisis, synthesis,evaluation, selection.
3.
Sistematika
Berpikir 2 (berdasarkan dr.Marseto Donoseputro) 2
Berpikir kreatif (creative
thinking), kesanggupan seseorang menciptakan suatu ide baru yang berfaedah;
perpaduan antara science and imagination. Berpikir filsafati (philosophical thinking),
perenungan, meragukan, mengajukan pertanyaan untuk mengusahakan kejelasan,
keruntutan, dan keadaan memadainya pengetahuan untuk pemahaman. Berpikir
kausatif (causative thinking), titik berat causative thinking ialah membentuk
peristiwa mendatang dan prestasi daripada menunggu hasil yang akan menimpa.
4.
Pertimbangan
Nilai
Pertimbangan nilai dilakukan
seorang komunikator disaat mengemas pikirannya dengan bahasa dalam ideasi,
sesaat sebelum atau pesan ditransmisikan kepada komunikan
Bab IV
Penutup
A.
Kesimpulan
Hubungan antar manusia
adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang
lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang
dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati
Tujuan hubungan antar
manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing
orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang
lain.
Teknik untuk menjalani
hubungan antar manusia dengan :
Melakukan kontak dengan menghargai
setiap individu, melakukan komunikasi.
B.
Saran
Untuk
menjalin hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri.
Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu. Hubungan
antar manusia adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam
situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya
yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang
menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif,
sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
-
-
Effendi, onong uchjana.
1984. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Bandung : PT remaja rosdakarya