Wednesday 31 October 2018

REAKSI - REAKSI KIMIA


REAKSI – REAKSI KIMIA

I.                   TUJUAN

Sesudah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Menuliskan persamaam reaksi kimia yang benar
2.    Menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia
3.    Menentukan stoikiometri dari reaksi antara NaOH dengan HCL

II.                DASAR TEORI

Reaksi kimia merupakan cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu zat. Sifat-sifat reaksi kimia tersebut kemudian dicatat sebgai kualitatif. Pada percobaan ini akan diamati perubahan-perubahan yang menunjukkan terjadinya reaksi. Biasanya reaksi kimia disertai dengan kejadian-kejadian seperti perubahab warna, pembentukan endapan, atau timbul gas.
Jenis-jenis reaksi Kalau pada suatu larutan ion kromat ditambah asam, ion-ion kromat mengalami suatu gejala yang disebut reaksi kondensasi, pada reaksi kondensasi dua molekul bergabung dengan melepaskan suatu molekul kecil, seperti air. Pada khusus kromat, terbentuk ion dikromat, Cr2O72-. Ion kromat tidak dipengaruhi oleh larutan basa. Ion dikromat tidak lagi bereaksi dengan larutan asam. Tetapi ion dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan basa, sehingga terbentuk lagi ion kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion kromat menjadi dikromat adalah reaksi kesetimbangan, yang arah reaksinya dipengaruhi oleh adanya asam atau basa. Reaksi ini dapat diamati karena ion dikromat warnanya lebih tua dari ion kromat.

Ion  aluminium, kalau direaksikan denga larutan basa (yaitu larutan yang mengandung ion hidroksida, OH-), membentuk aluminium hidroksida. Kelarutan aluminium hidroksida dalam air sangat sedikit sehingga akan mengendap membentuk endapan berwarna putih. Tetapi kalau konsentrasi ion hidroksida dinaikkan lagi (nilai pH dari larutan naik), maka endapan aluminium hidroksida akan bereaksi dengan OH-, dan akan larut sebagai tetrahidroksi aluminat, yaitu AL(OH)4-.

Ion aluminium adalah asam lemah, yang cepat dapat bereaksi dengan asam kuat. Hasilnya adalah larutan amoonia dengan bau yang khas. Uap amonia dapat pula dideteksi dengan kertas lakmus, yang menunjukkan adanya senyawa bersifat basa.
Kelarutan garam perak agak bergaram. Ada yang mudah larut (seperti perak nitrat), dan adanya yang tidak larut (seperti perak halogenida). Kalau kepada suatu larutan ion perak ditambahkan ion halogenida, maka akan terbentuk endapan perak halogenida, yang berwarna putih sampai kekuningan.

Ion karbonat berasal dari asam lemah yaitu asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat (yang terbentuk ketika ion karbonat ditambah asam) tidak stabil dalam air, dan akan terurai menjadi karbon dioksida dalam air. Karena karbon dioksida berupa gas, maka dapat diamati pembentukkan.



Penentuan stoikiometri reaksi 

Penulisan rumus kimia yang benar dari suatu senyawa, misalnya BaSO4 untuk barium sulfat dan NaCL untuk natrium klorida, dapat diperoleh melalui percobaa. Salah satu untuk mempelajari stoikiometri reaksi adalah dengan metode variasi kontinu. metode ini dapat digunakan untuk mengetahui rumus suatu senyawa.

Metode variasi kontinu dilakukan melalui sederet percobaan yang kuantatis molar total pereaksinya sama, tetapi kuantatis molar masing-masing pereaksi barvariasi. Salah satu sifat fisika dari pecobaan tersebut, seperti perubahan temperatu, massa, volume, dan daya serap, dapat dipilih untuk diamati. Oleh kuantitas molar masing-masing pereaksi berlainan, maka perubahan harga sistem ini dapat diukur dan digunakan untuk menetukan stoikiometri sistem.
Pada percobaan ini, titik stoikiometri ditentukan dengan mengukur perubhan temperatur reaksi. Bila digambarkan dalam suatu grafik, hubungan antara perubahab antara (sifat fisika) dengan kuantitas pereaksinya akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan titik stoikiometri sistem. Titik stoikiometri tersebut menyatakan perbandingan pereaksi-pereasi dalam senyawa (penuntun pratikum)
Reaksi kimia adalah suatu  proses  reaksi antar senyawa kimia  yang   mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasikan senyawa baru (produk). Dalam kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Adapun beberapa tujuan yang dilakukan dalam percobaan kali ini salah satunya yaitu,  dapat mengamati tanda-tanda terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari adanya perubahan. Perubahan tersebut diantarnya yaitu, terjadinya perubahan warna, perubahan wujud, timbulnya gas, adanya endapan, dan perubahan suhu (Achmad, 2001).
Perubahan reaksi kimia sangat penting karena merupakan kemampuan dasar untuk praktikum-praktikum selanjutnya.Serta kita dapat mempelajari jenis reaksi kimia diantaranya yaitu, reaksi penggabungan, reaksi penguraian, reaksi penggantian, reaksi penggantian rangkap dan reaksi netralisasi.Pada percobaan kali ini, kita dapat mengamati terjadinya reaksiari senyawa dengan cara mereksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan baik perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Dan dapat menuliskan persamaan reaksi dengan cara mereaksikannya (Ansyori, 1998).
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yng bereaksi serta jumlah produk reaksi (syukri, S. 1999)
MenurutSukardjo (2008) Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1)      Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2)      Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
Ag+(l) + NO3-(l)+ Na+(l) Cl-(l)            AgCl (s) + Na+(l) + NO3-(l)
Ag+(l) +Cl-(l)       AgCl(s)
Reaksi yang disertai perpindahn elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai reaksi oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na++ : .Cl           NaCl
Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral kalor hingga terbentuk muatan positif Na+ dan muatan negatif Cl-.
Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan, menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur masing-masing mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi (Achmad, 2001).
MenurutSukardjo (2008) Beberapa jenis bukti fisis yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
          Perubahan warna
          Pembentukan padatan dalam larutan jernih
          Evolusi gas
          Evolusi atau penyerapan kalor
Meskipun pengmatan seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi semua zat yang ada.(chang, Raymond. 2003).
Menurut (Achmad, 2001), Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :
  Reaksi penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung memebentuk zat ketiga.Kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi memebentuk senyawa. Misalnya, logam natrium bereaksi dengan gas klorin memebentuk natrium klorida. Persamaan kimianya:
Na(s) + Cl(g)              2NaCl(s)
  ReaksiPenguraian
Yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan menaikkan suhu misalnya kclo3. senyawa ini jika dipanaska akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan kimianya :
KClO3(s)                     2KCl(s) + 3O2 (g)

                                      Reaksi pendesakan atau pergantian

Yaitu suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam tembaga. Persamaan kimianya :
2Fe(s) + Cu (No3)2(aq)                  CU(s) + Fe(No3)2(aq)

                    Reaksi metalesis(pembentukan ganda)
            Yaitu reaksi yang melibatkan petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II) iodida. Persamaan kimianya :
2KCl(aq) + Pb (No3)3(aq)                   2KNO3(aq) + Pbl2(s)

                                   
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur dioksidas, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memeperoleh elektron dan dalam proses tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron dalam proses itu zat ini dioksidasi(svehia,1985).
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang spontan bisa terjadi (Achmad, 2001).
Menurut(Achmad, 2001)Dalam reaksi redoks, electron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat lain. Reaksi antara logam Mg dan HCl merupakan satu contoh reaksi redoks:
                                  0                  +1                                +2                   0
Mg (s) + 2HCl (aq)    MgCl2(aq) + H2 (g)  
Menurut (Achmad, 2001), Menentukan reaksi redoks : dalam mencari bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu reaksi, serta dapat mengetahui reaksi tersebut redoks serta menentukan unsur yang teroksidasi dan tereduksi, contoh :
a.       2Na + Cl2                      2NaCl , biloks Na = 0 ke +1(oksidasi)
                                                , biloks Cl = 0 ke -1 (reduksi)
                  b.      NaS +CaCl2       CaS + 2HCl , bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi reaksi a dan b adalah redoks dan metethesis
Menurut(Syukri, 1999) Bilangan oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal yaitu yang disusun berdasarkan posisinya dalam tabel periodik :
  Unsur-unsur logam dapat memiliki bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-unsur nonlogam dapat memiliki bilangan oksidasi positif atau negatif.
  Bilangan oksidasi tertinggi yang dimiliki unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan bilanganya dalam tabel periodik, sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga bilangan oksidasi tertinggi yang paling mungkin adalah+7.
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron (e-) dari suatu zat, sedanggkan reduksi adalah proses penangkapan electron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan e- suatu zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, Karen zat itu bertindak sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat pegoksidasi adalah zat yang menerima electron dank arena itu zat tersebut mengalami reduksi (Rivai, 1994).
            Menurut(Sukardjo.1990)  Dalam mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi biasanya reaksi ini dipisahkan mejadi dua bagian misalnya untuk reaksi sebagai berikut:
Zn(s) + Cu(aq)             Zn2+(aq) + Cu(s)
Dipisahkan menjadi dua setengah reaksi, yaitu:
Oksidasi : Zn(s)                Zn2+ + 2e-
Reduksi : Cu2+ + 2e-          Cu(s)
            Menurut(Achmad, 2001)Jumlah elektron yang dilepaskan dan jumlah electron yang diterima dapat dijumlahkan untuk memperoleh persamaan reaksi oksidasi reduksi yang sudah setara Contoh, bila logam zn dimasukkan kedalm larutan yang berisi Zn+ terdapat beda potensial antara larutan yang berisi ion inerst seperti Pt dimasukkan dalam timbul beda potensial antara larutan dan elektrodenya yang disebut potensial redoks.
                                                            Esel = Eosel -

III. AlatdanBahan
3.1 Alat
·      GelasPiala
·      PipetTetes
·      TabungReaksi
·      Termometer
3.2 Bahan
·      AgNO3
·      Al2(SO4)3
·      CaCO3
·      K2CrO4
·      K2Cr2O7
·      KCl
·      NaOH
IV. ProsedurKerja
4.1 Beberapa reaksi kimia
1.    Kedalam dua tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M. Tabung pertama ditambahkan larutanHCl 1 M, dikocong dan diamati perubahan warna yang terjadi. Kedalam lainnya ditambahkan larutan NaOH 1 M, dikocok dan diamati perubahan warna yang terjadi. Kedua larutan tersebut disimpan untuk dibandingkan dengan prosedur kerja dua.
2.    Ke dalam dua tabung reaksi masing-masing dimasukkan 1 mL larutan K2Cr2O7 0,1 M. Di perlakukan seperti prosedur kerja 1. Hasil antara prosedur kerja 1 dan 2 dibandingkan.
3.    1 mL larutan Al2(SO4)30,1 M dimasukkan kedalam tabung reaksi. Di tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M dan diamati perubahan yang terjadi.
4.    Kedalam 1 mL larutanNaCl 0,05 M ditambahkan 10 tetes larutan AgNO30,1 M. Diamati apa yang terjadi.
5.    Dimasukkan ± 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi. Di tambahkan larutan HCl 1 M. Di amati apa yang terjadi.
4.2 Stoikiometri
1.    12 gelas piala atau tabung reaksi besar disiapkan.
2.    Kedalam 6 buah gelas piala dimasukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, 25, 30 mL larutanNaOH.
3.    Kedalam 6 buah gelas pialalainnya dimasukkan berturut-turut 30, 25, 20, 15, 10, dan 5 mL larutanHCl.
4.    Temperatur dari tiap-tiap larutan diukur, dicatat da di ambil harga rata-ratanya. (ini adalah T mula-mula = TM).
5.    Di campurkan kedua macam larutan sehingga volume campuran larutan asam dan basa ini selalu tetap yaitu 30 mL.
6.    Perubahan temperatur yang terjadi selama pencampuran diamati dan dicatat sebagai temperature akhir (TA).
7.    Di tentukan harga ΔT (TA – TM = ΔT) untuk setiap pencampuran larutan asam dan basa. Grafik dibuat antara ΔT (sumbu y) dengan volume asam dan basa (sumbu x).

VII. pembahasan
Tujuan praktikum reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengenal berbagai reaksi kimia dan untuk menentukan stoikiometri reaksi. Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat preaksi atau reaktan yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi atau produk. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, reaksi kimia dapat di kelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis reaksi kimia adalah reaksi pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas, reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan atau hanya menimbulkan pendar. Reaksi kombinasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas, reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang didalamnya terdapat serah terima elektron. Reaksi penguraian merupakan reaksi kimia yang apabila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Reaksi penggatian tunggal merupakan reaksi yang terjadi apabila seluruh unsur menggantikan kedudukan unsur lain. Reaksi penggantian ganda merupakan reaksi yang terjadi apabila dua unsur saling berganti ion. Terakhir adalah reaksi metatesis yang terdiri dari reaksi pengendapan yang merupakan proses reaksi yang membentuk endapan, reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa, dan reaksi pembentukan gas yang merupakan reaksi kimia yang reaksinya dihasilkan gas. Untuk mengetahui terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia dapat dilihat dari beberapa tanda, seperti pembentukan endapan, pembentukan gas, perubahan warna dan perubahan suhu. Variasi kontinu adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan stoikiometri reaksi dengan mengamati sederetan reaksi yang kuantitas molar preaksinya di ubah-ubah dan bervariasi, akan tetapi kuantitas molar totalnya sama.
            Percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan masih memiliki banyak kesalahan. Hasil yang didapat sering kali berbeda dari hasil reaksi yang benar. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya ketelitian praktikan saat mengguakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat sebelumnya tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain, sehingga  zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil akhir dari reaksi kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan warna, endapan, dan tidak adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan disekitar seperti tinggi rendahnya suhu ruangan yang mempengaruhi proses kelarutan, takaran yang tidak sesuai ataupun botol larutan yang tidak ditutup kembali itu sangat mempengaruhi reaksi kimia ini. Sehingga ketika kita akan melakukan percobaan kita harus memperhatikan sekali kebersihan dan keadaan lingkungan disekitar kita.

Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat atau senyawa diubah menjadi satua atau lebih senyawa baru. Untuk berkomunikasi satu sama lain tentang reaksi kimia, para ilmuwan menggunakan cara standar untuk menggambarkan reaksi tersebut melalui persamaan kimia. Persamaan kimia adalah menggunakan lambang kimia untuk menunjukkan apa yang terjadi saat reaksi kimia tersebut berlangsung. Pereaksi ( reaktan ) → Hasil reaksi ( produk ).


VIII. Penutup

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.    Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi. Jenis reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen yang menghasilkan zat baru dan panas, reaksi redoks merupakan reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi, reaksi netralisasi merupakan reaksi antara  asam dan basa kuat. Reaksi kimia biasa ditandai dengan adanya perubahan warna, terdapat endapan dan pearubahan suhu.
2.      Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Dari hasil percobaan diperoleh stoikiometri CuSO4 dan NaOH dengan perbandingan titik puncak 5 : 1 , ini tidak sesuai dengan teori. Seharusnya perbandingan titik puncaknya 1 : 1, kesalahan terjadi karena kurangnya ketelitian pada pengukuran suhu.

saran
Dalam melakukan pratikum diperlukan ketelitian dalam pengambilan hasil pengamatan agar yang didapatkan sesuai dan baik.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Hiskia,dkk.2001.Kimia Dasar 1.Jakarta:Universitas Terbuka.
Ansyori.1998.petunjuk Pelajaran Kimia.Jakarta:Wijaya
Chang,Raymond.2003.Kimia Dasar Konsep-konsep inti.Jakarta:Erlangga
Syukri,S. 1999.Kimia Dasar I.Bandung:Institut Teknologi Bandung
Tim Penyusun 2018.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Manado:FMIPA.


MAKALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

  MAKALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN XENOBIOTIK   Disusun oleh : 1.      ONA TAMAELA (18101101051) 2.      PRAYOGI KIYATO (181011010...