REAKSI – REAKSI KIMIA
I.
TUJUAN
Sesudah melakukan percobaan
ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.
Menuliskan
persamaam reaksi kimia yang benar
2.
Menjelaskan
jenis-jenis reaksi kimia
3.
Menentukan
stoikiometri dari reaksi antara NaOH dengan HCL
II.
DASAR TEORI
Reaksi kimia merupakan cara untuk mengetahui sifat-sifat
kimia dari suatu zat. Sifat-sifat reaksi kimia tersebut kemudian dicatat sebgai
kualitatif. Pada percobaan ini akan diamati perubahan-perubahan yang
menunjukkan terjadinya reaksi. Biasanya reaksi kimia disertai dengan
kejadian-kejadian seperti perubahab warna, pembentukan endapan, atau timbul
gas.
Jenis-jenis reaksi Kalau pada suatu larutan ion kromat
ditambah asam, ion-ion kromat mengalami suatu gejala yang disebut reaksi
kondensasi, pada reaksi kondensasi dua molekul bergabung dengan melepaskan
suatu molekul kecil, seperti air. Pada khusus kromat, terbentuk ion dikromat,
Cr2O72-. Ion kromat tidak dipengaruhi oleh
larutan basa. Ion dikromat tidak lagi bereaksi dengan larutan asam. Tetapi ion
dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan basa, sehingga terbentuk lagi ion
kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion kromat menjadi dikromat
adalah reaksi kesetimbangan, yang arah reaksinya dipengaruhi oleh adanya asam
atau basa. Reaksi ini dapat diamati karena ion dikromat warnanya lebih tua dari
ion kromat.
Ion aluminium,
kalau direaksikan denga larutan basa (yaitu larutan yang mengandung ion
hidroksida, OH-), membentuk aluminium hidroksida. Kelarutan
aluminium hidroksida dalam air sangat sedikit sehingga akan mengendap membentuk
endapan berwarna putih. Tetapi kalau konsentrasi ion hidroksida dinaikkan lagi
(nilai pH dari larutan naik), maka endapan aluminium hidroksida akan bereaksi
dengan OH-, dan akan larut sebagai tetrahidroksi aluminat, yaitu
AL(OH)4-.
Ion aluminium adalah asam lemah, yang cepat dapat
bereaksi dengan asam kuat. Hasilnya adalah larutan amoonia dengan bau yang khas.
Uap amonia dapat pula dideteksi dengan kertas lakmus, yang menunjukkan adanya
senyawa bersifat basa.
Kelarutan garam perak agak bergaram. Ada yang mudah larut
(seperti perak nitrat), dan adanya yang tidak larut (seperti perak halogenida).
Kalau kepada suatu larutan ion perak ditambahkan ion halogenida, maka akan
terbentuk endapan perak halogenida, yang berwarna putih sampai kekuningan.
Ion karbonat berasal dari asam lemah yaitu asam karbonat
(H2CO3). Asam karbonat (yang terbentuk ketika ion
karbonat ditambah asam) tidak stabil dalam air, dan akan terurai menjadi karbon
dioksida dalam air. Karena karbon dioksida berupa gas, maka dapat diamati
pembentukkan.
Penentuan
stoikiometri reaksi
Penulisan rumus kimia yang benar dari suatu senyawa,
misalnya BaSO4 untuk barium sulfat dan NaCL untuk natrium klorida,
dapat diperoleh melalui percobaa. Salah satu untuk mempelajari stoikiometri
reaksi adalah dengan metode variasi kontinu. metode ini dapat digunakan untuk
mengetahui rumus suatu senyawa.
Metode variasi kontinu dilakukan melalui sederet
percobaan yang kuantatis molar total pereaksinya sama, tetapi kuantatis molar
masing-masing pereaksi barvariasi. Salah satu sifat fisika dari pecobaan
tersebut, seperti perubahan temperatu, massa, volume, dan daya serap, dapat
dipilih untuk diamati. Oleh kuantitas molar masing-masing pereaksi berlainan,
maka perubahan harga sistem ini dapat diukur dan digunakan untuk menetukan
stoikiometri sistem.
Pada percobaan ini, titik stoikiometri ditentukan dengan
mengukur perubhan temperatur reaksi. Bila digambarkan dalam suatu grafik,
hubungan antara perubahab antara (sifat fisika) dengan kuantitas pereaksinya
akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan titik
stoikiometri sistem. Titik stoikiometri tersebut menyatakan perbandingan
pereaksi-pereasi dalam senyawa (penuntun pratikum)
Reaksi kimia adalah suatu proses
reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasikan senyawa baru (produk). Dalam kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.
Adapun beberapa tujuan yang dilakukan dalam percobaan kali ini salah satunya yaitu, dapat mengamati tanda-tanda terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari adanya perubahan. Perubahan tersebut diantarnya yaitu, terjadinya perubahan warna, perubahan wujud, timbulnya gas, adanya endapan, dan perubahan suhu (Achmad, 2001).
Perubahan reaksi kimia sangat penting karena merupakan kemampuan dasar untuk praktikum-praktikum selanjutnya.Serta kita dapat mempelajari jenis reaksi kimia diantaranya yaitu, reaksi penggabungan, reaksi penguraian, reaksi penggantian, reaksi penggantian rangkap dan reaksi netralisasi.Pada percobaan kali ini, kita dapat mengamati terjadinya reaksiari senyawa dengan cara mereksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan baik perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Dan dapat menuliskan persamaan reaksi dengan cara mereaksikannya (Ansyori, 1998).
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu
kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika
dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat
yng bereaksi serta jumlah produk reaksi (syukri, S. 1999)
MenurutSukardjo
(2008) Reaksi kimia
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi
kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2) Reaksi
kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia yang berlangsung
tanpa perpindahan electron
Ag+(l) + NO3-(l)+ Na+(l) Cl-(l) →
AgCl (s) + Na+(l) + NO3-(l)
Ag+(l) +Cl-(l)
→AgCl(s)
Reaksi yang disertai perpindahn elektron dari satu atom
ke atom lain dikenal sebagai reaksi oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na++ : .Cl ∷ → NaCl
Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke
atom netral kalor hingga terbentuk muatan positif Na+ dan muatan
negatif Cl-.
Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok
zat yang disebut reaktan, menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk.
Dengan kata lain, reasi kimia adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia.
Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur
masing-masing mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti
sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi (Achmad, 2001).
MenurutSukardjo (2008) Beberapa jenis bukti fisis yang
diperlukan ditunjukkan berikut ini :
Perubahan warna
Pembentukan padatan dalam larutan
jernih
Evolusi gas
Evolusi atau penyerapan kalor
Meskipun pengmatan seperti ini biasanya
menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti kuat masih memerlukan analisis
kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi semua zat yang ada.(chang, Raymond. 2003).
Menurut (Achmad, 2001), Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan
menurut jenisnya sebagai berikut :
Reaksi penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung
memebentuk zat ketiga.Kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi
memebentuk senyawa. Misalnya, logam natrium bereaksi dengan gas klorin
memebentuk natrium klorida. Persamaan kimianya:
Na(s) + Cl(g) → 2NaCl(s)
ReaksiPenguraian
Yaitu suatu reaksi senyawa tunggal
membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu
tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan menaikkan suhu misalnya kclo3.
senyawa ini jika dipanaska akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan
kimianya :
KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2 (g)
Reaksi pendesakan atau pergantian
Yaitu suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa
menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi
dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam
tembaga. Persamaan kimianya :
2Fe(s) + Cu (No3)2(aq) → CU(s)
+ Fe(No3)2(aq)
Reaksi metalesis(pembentukan ganda)
Yaitu reaksi
yang melibatkan petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa
ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari
senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion di dalam
larutan bereaksi memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II)
iodida. Persamaan kimianya :
2KCl(aq) + Pb (No3)3(aq) → 2KNO3(aq)
+ Pbl2(s)
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan
satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu
unsur dioksidas, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif suatu
zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memeperoleh elektron dan dalam proses
tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan
hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila
suhu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi
suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron dalam proses itu zat
ini dioksidasi(svehia,1985).
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia
yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses
elektrokimia adalah reaksi redoks dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas
oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan
agar reaksi yang spontan bisa terjadi (Achmad, 2001).
Menurut(Achmad, 2001)Dalam reaksi redoks, electron-elektron ditransfer
dari satu zat ke zat lain. Reaksi antara logam Mg dan HCl merupakan satu contoh
reaksi redoks:
0 +1 +2 0
Mg (s) + 2HCl (aq)→
MgCl2(aq) + H2 (g)
Menurut (Achmad, 2001), Menentukan reaksi redoks : dalam mencari
bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu reaksi, serta dapat mengetahui reaksi
tersebut redoks serta menentukan unsur yang teroksidasi dan tereduksi, contoh :
a.
2Na + Cl2 2NaCl , biloks Na = 0 ke
+1(oksidasi)
, biloks Cl = 0
ke -1 (reduksi)
b. NaS
+CaCl2 CaS + 2HCl ,
bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi reaksi a dan b adalah redoks dan metethesis
Menurut(Syukri, 1999) Bilangan oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal yaitu
yang disusun berdasarkan posisinya dalam tabel periodik :
Unsur-unsur logam dapat memiliki
bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-unsur nonlogam dapat memiliki
bilangan oksidasi positif atau negatif.
Bilangan oksidasi tertinggi yang dimiliki
unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan bilanganya dalam tabel periodik,
sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga bilangan oksidasi
tertinggi yang paling mungkin adalah+7.
Oksidasi adalah proses pelepasan
elektron (e-) dari suatu zat, sedanggkan reduksi adalah proses
penangkapan electron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan e- suatu
zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, Karen zat itu bertindak sebagai zat
pereduksi. Sebaliknya, zat pegoksidasi adalah zat yang menerima electron dank
arena itu zat tersebut mengalami reduksi (Rivai, 1994).
Menurut(Sukardjo.1990) Dalam mempelajari reaksi oksidasi dan
reduksi biasanya reaksi ini dipisahkan mejadi dua bagian misalnya untuk reaksi
sebagai berikut:
Zn(s) + Cu(aq)
Zn2+(aq) + Cu(s)
Dipisahkan menjadi dua setengah reaksi, yaitu:
Oksidasi : Zn(s) Zn2+ + 2e-
Reduksi : Cu2+ + 2e-
Cu(s)
Menurut(Achmad, 2001)Jumlah elektron yang dilepaskan
dan jumlah electron yang diterima dapat dijumlahkan untuk memperoleh persamaan
reaksi oksidasi reduksi yang sudah setara Contoh, bila logam zn dimasukkan
kedalm larutan yang berisi Zn+ terdapat beda potensial antara
larutan yang berisi ion inerst seperti Pt dimasukkan dalam timbul beda
potensial antara larutan dan elektrodenya yang disebut potensial redoks.
Esel =
Eosel -
III. AlatdanBahan
3.1
Alat
·
GelasPiala
·
PipetTetes
·
TabungReaksi
·
Termometer
3.2
Bahan
·
AgNO3
·
Al2(SO4)3
·
CaCO3
·
K2CrO4
·
K2Cr2O7
·
KCl
·
NaOH
IV. ProsedurKerja
4.1
Beberapa reaksi kimia
1. Kedalam dua tabung reaksi masing-masing 1 mL
larutan K2CrO4 0,1 M. Tabung pertama ditambahkan larutanHCl 1 M,
dikocong dan diamati perubahan warna yang terjadi.
Kedalam lainnya ditambahkan larutan NaOH 1 M, dikocok dan diamati perubahan warna yang terjadi.
Kedua larutan tersebut disimpan untuk dibandingkan dengan prosedur kerja dua.
2. Ke dalam dua tabung reaksi masing-masing dimasukkan 1 mL larutan
K2Cr2O7 0,1 M. Di perlakukan seperti prosedur kerja 1. Hasil antara prosedur kerja 1 dan 2
dibandingkan.
3. 1
mL larutan Al2(SO4)30,1
M dimasukkan kedalam tabung reaksi. Di tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M dan diamati perubahan yang terjadi.
4. Kedalam
1 mL larutanNaCl 0,05 M ditambahkan 10 tetes larutan AgNO30,1
M. Diamati apa
yang terjadi.
5. Dimasukkan
± 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi. Di tambahkan larutan HCl 1 M. Di amati apa yang terjadi.
4.2 Stoikiometri
1. 12
gelas piala atau tabung reaksi besar disiapkan.
2. Kedalam
6 buah gelas piala dimasukkan berturut-turut 5, 10,
15, 20, 25, 30 mL larutanNaOH.
3. Kedalam
6 buah gelas pialalainnya dimasukkan berturut-turut 30, 25,
20, 15, 10, dan 5 mL larutanHCl.
4. Temperatur dari tiap-tiap larutan diukur, dicatat da di
ambil harga
rata-ratanya. (ini adalah
T mula-mula = TM).
5. Di campurkan kedua macam larutan sehingga volume
campuran larutan asam dan basa ini selalu tetap yaitu 30 mL.
6. Perubahan temperatur yang terjadi selama pencampuran diamati dan dicatat sebagai temperature akhir (TA).
7. Di tentukan harga ΔT (TA
– TM = ΔT) untuk setiap pencampuran larutan asam dan basa. Grafik dibuat antara ΔT (sumbu y)
dengan volume asam dan basa (sumbu x).
VII. pembahasan
Tujuan
praktikum reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengenal berbagai reaksi kimia dan untuk
menentukan stoikiometri reaksi. Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia
antara zat-zat preaksi atau reaktan yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi
atau produk. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam
jenisnya, reaksi kimia dapat di kelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom
tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis reaksi kimia adalah
reaksi pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan
zat yang jenisnya baru dan panas, reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api,
ledakan atau hanya menimbulkan pendar. Reaksi kombinasi atau reaksi redoks yang
merupakan unsur bebas, reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang disertai
perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang didalamnya terdapat serah terima
elektron. Reaksi penguraian merupakan reaksi kimia yang apabila senyawa tunggal
bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Reaksi penggatian tunggal merupakan
reaksi yang terjadi apabila seluruh unsur menggantikan kedudukan unsur lain.
Reaksi penggantian ganda merupakan reaksi yang terjadi apabila dua unsur saling
berganti ion. Terakhir adalah reaksi metatesis yang terdiri dari reaksi
pengendapan yang merupakan proses reaksi yang membentuk endapan, reaksi
netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa, dan reaksi pembentukan gas
yang merupakan reaksi kimia yang reaksinya dihasilkan gas. Untuk mengetahui
terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia dapat dilihat dari beberapa
tanda, seperti pembentukan endapan, pembentukan gas, perubahan warna dan perubahan
suhu. Variasi kontinu adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan
stoikiometri reaksi dengan mengamati sederetan reaksi yang kuantitas molar
preaksinya di ubah-ubah dan bervariasi, akan tetapi kuantitas molar totalnya
sama.
Percobaan
reaksi kimia yang telah dilakukan masih memiliki banyak kesalahan. Hasil yang
didapat sering kali berbeda dari hasil reaksi yang benar. Kesalahan tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya ketelitian praktikan
saat mengguakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat sebelumnya
tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain,
sehingga zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil
akhir dari reaksi kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan
warna, endapan, dan tidak adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor
lingkungan. Faktor lingkungan disekitar seperti tinggi rendahnya suhu ruangan
yang mempengaruhi proses kelarutan, takaran yang tidak sesuai ataupun botol
larutan yang tidak ditutup kembali itu sangat mempengaruhi reaksi kimia ini.
Sehingga ketika kita akan melakukan percobaan kita harus memperhatikan sekali
kebersihan dan keadaan lingkungan disekitar kita.
Reaksi
kimia adalah suatu proses dimana zat atau senyawa diubah menjadi satua atau
lebih senyawa baru. Untuk berkomunikasi satu sama lain tentang reaksi kimia,
para ilmuwan menggunakan cara standar untuk menggambarkan reaksi tersebut
melalui persamaan kimia. Persamaan kimia adalah menggunakan lambang kimia untuk
menunjukkan apa yang terjadi saat reaksi kimia tersebut berlangsung. Pereaksi (
reaktan ) → Hasil reaksi ( produk ).
VIII. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Reaksi
kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi yang berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi. Jenis reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran
merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen yang menghasilkan zat baru dan
panas, reaksi redoks merupakan reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan
oksidasi, reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa kuat. Reaksi kimia biasa
ditandai dengan adanya perubahan warna, terdapat endapan dan pearubahan suhu.
2. Stoikiometri
adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan
dan produk dalam reaksi kimia. Dari hasil percobaan diperoleh stoikiometri CuSO4
dan NaOH dengan perbandingan titik puncak 5 : 1 , ini tidak sesuai dengan
teori. Seharusnya perbandingan titik puncaknya 1 : 1, kesalahan terjadi karena
kurangnya ketelitian pada pengukuran suhu.
saran
Dalam melakukan pratikum
diperlukan ketelitian dalam pengambilan hasil pengamatan agar yang didapatkan
sesuai dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Hiskia,dkk.2001.Kimia
Dasar 1.Jakarta:Universitas Terbuka.
Ansyori.1998.petunjuk
Pelajaran Kimia.Jakarta:Wijaya
Chang,Raymond.2003.Kimia
Dasar Konsep-konsep inti.Jakarta:Erlangga
Syukri,S. 1999.Kimia Dasar I.Bandung:Institut
Teknologi Bandung
Tim Penyusun 2018.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar.Manado:FMIPA.