SURAT KABAR UNTUK KAWAN
Sesungguhnya
saya merindukan canda tawa yang telah hilang di telan waktu, saya pun tidak
mengerti kenapa canda tawa yang sehari-hari saya dengar kok tiba-tiba tidak
terdengar lagi dan saya pun merasa sedih sekali karna lewat canda tawa itu lah
kami semua bisa lebih mengenal satu sama lain, kenapa kalian secepat itu
berubah, apakah kalian sudah tidak mau lagi mengingat-ingat keceriaan yang
dulunya perna kita lakukan
Sempat terlintas di pikiran saya mungkin kalian yang
dulunya penuh dngan canda tawa sekarang berlahan-lahan telah menghilang dengan
cara pemikiran kalian yang sudah dewasa atau berilmu, itulah yang sempat
terlintas di pikiran saya entah pemikiran itu benar atau sebaliknya
Jika
seandainya apa yang terlintas di pikiran saya tadi benar, apa salahnya cada
tawa itu jangan sampai di hilangkan dari kita, karna canda tawa itu perlu di
dalam kehidup ini supaya bisa memperkokoh persahabatan sekaligus menjaga
silaturahmi di antara kita, semenjak kalian semua suda menjadi dewasa dan berilmu
kalian suda jarang sekali bercada tawa bersama-sama,
Kenapa
kalian suda berubah drastis semenjak kalian suda dewasa dan berilmu apakah
kalian malu untuk bercada tawa bersama saya yang pemikirannya belum seutuhnya
dewasa dan berilmu seperti kalian, kalau memang seperti itu saya tidak bisa
berkata apa-apa lagi, satu kata yang
terlontar dari mulut saya bahwa kalian yang belum seutuhnya dewasa dan
berilmu bukan saya.
Kenapa
sampai saya bilang seperti itu pasti kalian semua bertanya-tanya atas dasar apa sampai saya
berkata seperti itu, dari pemikiran kalian yang sangat sempit dalam berpikir ,
semustinya kalian itu bisa jadi panutan untuk saya tapi realita berkata lain
saat ini, orang yang dulunya polos penuh dengan canda tawa tidak memilih-milih
untuk berteman tetapi sekarang berubah,
Sesungguhnya
saya sangat merindukan jati diri kalian yang dulu bukanlah, kalian seperti
sekarang ini yang dikatakan berilmu kok tidak bisa menghargai perbedaan di
antara kita, sangat disayangkat kalian dan ilmu yang kalian dapatkan itu tidak
bisa di terapkan kepada saya yang sangat membutuhkan, entah kenapa kalian ini
sudah malu bersama saya atau kalian suda dibutakan akan ilmu.
Akhir
dari tulisan yang sederhana ini adalah, jangan pernah berubah karena telah
merasa tinggi. Tidak ada langit yang tidak runtuh, conbahlah membumi. Meski di
puja karena ilmu dan jabatan, tapi tetap merendah dalam berkawan. Karena
sejatinya ilmu juga bisa di dapat lewat berkawan, karena ketika kawan sudah
dilupakan pasti akan menjadi lawan di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment