Saturday 28 April 2018

KISAH MAHASISWA CUM TUADE (chapter 1)


Introduction

Manado adalah kota yang aku pilih dari sekian banyak kota di indonesia untuk melanjutkan pendidikan aku selanjutnya. Ya, aku tinggal di manado sekitar Mei 2014. Pada waktu itu kedua kalinya aku menginjaki kaki ku di kota itu paling tepatnya kota nyiur melambai (sebutan lain dari manado), kalian pasti bertanya-tanya kapan aku pertama kali menginjaki kaki ku kan, iya nanti aku beritaukan kapan aku pertama kali ke manado. Pertama aku ke manado sekitar tahun 2012, aku pergi untuk menemani ibu ku pergi berbelanja pakaian buat dijual kembali, sejak itu aku masih duduk dibangku kelas 1 SMA tapi aku sudah di ajarkan ibu ku berbisnis berjualan pakaian, partama aku malu melakukannya sih sampai-sampai aku pernah aduh mulut sama ibu ku.

Aku : ibu kenapa sih masih mau berjualan pakaian segalah 

Ibu  : terserah ibu lah mau buat apa yang penting halal

Aku : iiiiihhh tapikan aku malu untuk berjualan ibu

Ibu : kenapa kau harus malu untuk berjualan, hitung-hitung untuk menambah pendapatan keluarga kan

Aku : tapi kan dengan berjualan itu membuat derajat kita keluarga kita di rendahkan oleh orang lain nantinya bu

Ibu : dengar ya nak yang membuat derajat suatu keluarga itu rendah apabila salah satu dari keluarga itu membuat hal yang tidak terpuji seperti bermaksiat, mencuri dll..

            Tapi dengan perkataan terakhir dari ibu ku tadi, aku pun jadi mengerti kalau berjualan pakaian itu tadak menurunkan derajat seseorang. Dan pada akhirnya aku pun memberanikan diri untuk berjualan dengan ibu ku. Setiap hari selepas pulang sekolah aku menggantikan ibu untuk menjaga toko dari siang sampai sore hari dan itupun menjadi rutinitas aku tiap hari, tapi berselang beberapa tahun kemudian aku pun mulai merasa lelah dan bosan untuk berjualan seperti ini terus. Tidak aku sadari ibu ku sudah memperhatikan diriku sejak lama dan pada suatu malam kami sekeluarga berkumpul di meja makan bersiap-siap menyantap makan malam yang telah disiapkan oleh ibu dan ditengah-tengan sedang asik makan ibu berkata kepada aku, Ai nama panggilan aku

Ibu : Ai maukah kamu menemani ibu lusa nanti

Aku : emangnya ibu mau kemana sampai-sampai mau ditemani segala (bingung)

Ibu : kamu mau atau tidak

Aku : beritau dulu ibu mau kemana 

Ibu : ibu mau pergi berbelanja pakaian untuk kebutuhan toko di manado sekalian jalan-jalan, kamu mau kan temani ibu

Aku : asik aku mau jalan-jalan ke manado sekalian nih bisa liatin cewek cantik di sana nanti (berbicara dalam hati)

Ibu : Ai kamu mau nggak nih

Aku : iya iya aku mau banget kok temani ibu

Ibu : ok kalo gitu abis makan persiapkan baju apa yang mau dibawa nanti, kita akan seminggu disana jadi persiapkan dengan baik mengerti

Aku : baik ibu aku mengerti

            Dan akhirnya hari yang di tunggu-tunggu datang juga kami pun bersiap-siap pergi ke manado menggunakan transportasi laut yaitu kapal, kami pun sampai di dermaga dan bergegas naik ke kapal untuk mencari tempat tidur yang masih kosong supaya bisa beristirahat nantinya karena perjalanan dari kampung aku ke manado cukup jauh yaitu dua hari dua malam cukup jauh bukan, kami harus bergegas untuk mencari tempat tidur dikarenakan banyak sekali orang yang ikut berlayar kali ini karna cuman ini satu-satunya transportasi yang tersisa dari kampung kami sekarang ini, dikarenakan belum lama ini bandara yang ada di kampung kami telah di blokir oleh pihak masyarakat setempat dengar-dengar sih pihak pemerintah belum sepenuhnya membayar ganti rugi kepada pihak masyarakat terkait pembebasan lahan, entah itu benar atau salah aku pun tidak terlalu memusingkan hal tersebut.

            Akhirnya aku pun mendapatkan tempat tidur yang pas buat aku, adik dan ibu ku, tak lama setelah itu pihak kapal melakukan pengunguman. ( Perhatih disampakan kepada pengunju, pengantar dan penjual asongan diharapkan untuk turun dari kapal dan para calon penumpang yang masih berada di seputaran dermaga diharapkan untuk naik ke kapal karena kapal segera berangkat ) serentak orang-orang pun mulai meninggalkan kapal yang tadi kapalnya sesak dan pengap baget berlahan-lahan menjadi longgar dan tidak sesak lagi aku pun mulai turun dari tempat tidur ku berjalan berlahan ke anjungan kapal tiba-tiba ditengah pejalanan aku tidak sengaja melihat pemandangan yang tidak pantas anak seusia ku untuk melihatnya 

            Pemandangan yang aku lihat tadi tidak lain lagi yaitu ada sepasang sejoli sedang melepaskan kepergian salah satu pasangannya dengan melakukan adengan berpelukan dan berciuman kening kepada pasangannya itu dengan air mata yang membasahi pipi mereka berdua, serentak orang-orang di sekitar mereka yang melihat adengan tersebut bukannya merasa sedih tapi melaikan orang-orang merasa lucu dan menertawakan mereka berdua tetapi pasangan itu tidak menghiraukan orang-orang di sekitar mereka, tanpa merasa malu sedikit pun mereka melanjudkan adegan tersebut. Dan aku pun melanjudkan perjalan ku ke anjungan kapal dengan mengatakan bodoh amat (berbicara dalam hati) maklumi aku kan belum merasakan pacaran dan nggak tau dengan yang gitu-gituan

            Akhirnya kapal pun melepaskan tali yang terikat di samping dermaga dan berlahan-lahan mulai bergerak meninggalkan dermaga dan kampung halamanku yang indah itu menuju pemberhentian berikutnya. Hatiku pun mulai merasakan senang dan sedikit tercampur rasa sedih di hatiku ini, aku merasa senang karna tidak lama lagi aku akan sampai di kota manado yang katanya indah banget untuk jalan-jalan di sana, tapi selah-selah itu aku pun merasa sedih karena seminggu kedepannya aku tidak bisa bertemu dengan ayah, adikku yang satunya lagi dan teman-teman ku lagi nntinya, sudalah itukan cuman seminggu doang setelah itu aku kan bisah berkumpul kembali dengan mereka lagi (berbicara dalam hati).

            Hari pun mulai gelap dan pulau dimana kampung halaman pun berlahan-lahan menghilang dari pandangan, yang tersisah dari pandangan ku hanyalah lautan luas dan di hiasi oleh kelap kelip bintang-bitang dilangit yang gelap, tidak lama kemudian adikku menghampiri diriku di anjungan kapal dan dia mengatakan sesuatu kepadaku

                                    “ ternyata kak disini rupanya”

                                                “emangnya ada apa sih” (tannya aku)

                         “ibu menyuruh aku mencari kak untuk makan malam bersama”

 “oh rupanya itu yang membawa mu kemari ya, kalo gitu ayo kita langsung kedalam saja”

            Aku dan adikku pun langsung bergegas masuk ke dalam untuk menemui ibuku, sesampai di dalam ibuku langsung menyiapkan makanan untuk kami makan bersama, setelah selesai makan waktu pun menandakan pukul 22:02 (WIT) tiba-tiba kepala ku merasa agak sedikit pusing di karenakan gelombang air laut yang mulai kencang dan membuat kapal mulai goyang ke kiri dan ke kanan, dan membuat diriku merasakan pusing yang lama kelamaan rasanya kepala ku mau pecah, waktu pun berlalu dengan capat dan kepala ku bertambah pusing itu tandanya aku haru beristirahat sejenak utuk mempersiapkan diri untuk esok hari nantinya karana perjalanku ke manado masih panjang.

            Keesokan hari pun tiba yang disambut hangat oleh mentari pagi yang baru menampakan dirinya untuk menyinari bumi dan seisinya dan aku pun bergegas pergi ke WC untuk memenuhi panggilan alam (boker) sekalian membersihkan diriku sejak kemarin belum di bersihkan, setelah selesai membersikan diri aku pun kembali pergi ke anjungan kapal untuk melihat pemandangan di pagi hari itu, dari kejahuan sana aku meliahat banyak pulau-pulau yang berjejer indah di depan sana dan tidak dapat aku meyebutkan namanya satu persatu tapi dapat ku ketahui hanyalah satu pulau yang akan aku singgahi sebelum sampai di manado.

            Kapal pun sampai di kota ternate tepatnya didermaga AHMAD YANNI kota ternate, aku, adik dan ibuku bergegas turun dari kapal menuju kerumah tanteku salah satu adik ibuku yang berada dikota ternate, tak butu lama kami pun sampai di rumah tanteku yang tidak jauh dari pelabuhan AHMAD YANNI tersebut kami pun di sambut hangat oleh tanteku dan tanteku segerah menyiapkan makanan untuk kami makan di sela-sela itu tanteku mengatakan kepada kami sebelum mandi alangkah baiknya kalian mandi dulu sembari menunggu makan yang sedang di siapkan olehnya.

            Kami pun bergegas beriap untuk menuju ke kamar mandi untuk mandi, setelah kami semua mandi kami pun langsung menyantap hidangan yang telah di sediakan oleh tanteku tadi, setelah menyantap makanan tadi kami pun di suruh tanteku untuk istirahat sejenak karena sebentar sore kami akan melanjudkan perjelanan kami ke manado makanya dari itu kami disuruh untuk beristirahat sejenak karena perjalanan masih panjang untuk sampai ke tujuan yang sebenarnya, waktu menunjukan pukul 15:13 (WIT) kami pun bersiap-siap untuk kembali ke kapal yang di tumpangi tadinya untuk melanjudkan perjalanan kami ke manado

            Setelah selesai berkemas kami pun berpamitan kepada tanteku dan seluruh keluarganya untuk berangkat menuju ke pelabuhan kapal. Setelah itu kami langsung bergegas pergi ke pelabuhan tak lama berselang kami pun sampai di pelabuhan yang tadinya dituju, tak lama kemudian kapal pun mulai berlayar kembali menuju tujuannya selanjudnya yaitu manado, aku pun tak sabar untuk cepat sampai ke sana tapi mau bagaimana lagi pejalanan ku masih tinggal semalam yang bisa aku lakukan sekarang ini hanyalah menunggu saja

            Keesokan hari pun tiba dan akhirnya kami tiba di manado dengan selamat, kami pun bergegas turun dari kapal untuk menuju penginapan yang jaraknya tak jauh dari daerah pelabuhan, sesampainya kami di penginapan yang dituju, kami bertiga langsung membersihkan diri kami, sehabis itu kami pun mencari sarapan untuk mengisih perut setelah itu kami pun berbelanja pakaian yang di cari ibuku yang nantinya di jual kembali

            Dua hari pun berlalu dengan cepat dan kami pun selesai berbelanja keperluan ibuku, sesuai janji ibuku, aku dan adikku pun di ajak jalan-jalan mengitari kota manado yang indah itu serentak aku dan adikku merasa gembira sekali karena sudah di ajak jalan-jalan oleh ibuku, tak terasa satu minggu pun telah berlalu dan sampailah hari dimana kami harus kembali pulang ke kampung halaman, dan kami pun berlayar pulang ke kampung halam dengan selamat

            Itulah kisah dimana pertama kali aku menginjaki kakiku di negri nyiur melambai yang nantinya menjadi tempat berikut diriku untuk menimbah ilmu di sana, disanalah awal kisah diriku menjadi seorang mahasiswa dan mendapat gelar cumtuade ( terlama ) itulah gelar yang diberikan oleh teman-teman buat diriku yang wisuda padahal sudah lama kuliah tapi belum-belum wisuda

* * *

No comments:

Post a Comment

MAKALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

  MAKALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN XENOBIOTIK   Disusun oleh : 1.      ONA TAMAELA (18101101051) 2.      PRAYOGI KIYATO (181011010...