Introduction
Manado
adalah kota yang aku pilih dari sekian banyak kota di indonesia untuk
melanjutkan pendidikan aku selanjutnya. Ya, aku tinggal di manado sekitar Mei
2014. Pada waktu itu kedua kalinya
aku menginjaki kaki ku di kota itu paling tepatnya kota nyiur melambai (sebutan
lain dari manado), kalian pasti bertanya-tanya kapan aku pertama kali
menginjaki kaki ku kan, iya nanti aku beritaukan kapan aku pertama kali ke manado.
Pertama aku ke manado sekitar tahun 2012, aku pergi untuk menemani ibu ku pergi
berbelanja pakaian buat dijual kembali, sejak itu aku masih duduk dibangku
kelas 1 SMA tapi aku sudah di ajarkan ibu ku berbisnis berjualan pakaian,
partama aku malu melakukannya sih sampai-sampai aku pernah aduh mulut sama ibu
ku.
Aku
: ibu kenapa sih masih mau berjualan pakaian segalah
Ibu : terserah ibu lah mau buat apa yang penting
halal
Aku
: iiiiihhh tapikan aku malu untuk berjualan ibu
Ibu : kenapa kau harus malu untuk
berjualan, hitung-hitung untuk menambah pendapatan keluarga kan
Aku : tapi kan dengan berjualan itu
membuat derajat kita keluarga kita di rendahkan oleh orang lain nantinya bu
Ibu : dengar ya nak yang membuat derajat
suatu keluarga itu rendah apabila salah satu dari keluarga itu membuat hal yang
tidak terpuji seperti bermaksiat, mencuri dll..
Tapi dengan perkataan terakhir dari
ibu ku tadi, aku pun jadi mengerti kalau berjualan pakaian itu tadak menurunkan
derajat seseorang. Dan pada akhirnya aku pun memberanikan diri untuk berjualan
dengan ibu ku. Setiap hari selepas pulang sekolah aku menggantikan ibu untuk
menjaga toko dari siang sampai sore hari dan itupun menjadi rutinitas aku tiap
hari, tapi berselang beberapa tahun kemudian aku pun mulai merasa lelah dan
bosan untuk berjualan seperti ini terus. Tidak aku sadari ibu ku sudah
memperhatikan diriku sejak lama dan pada suatu malam kami sekeluarga berkumpul
di meja makan bersiap-siap menyantap makan malam yang telah disiapkan oleh ibu
dan ditengah-tengan sedang asik makan ibu berkata kepada aku, Ai nama panggilan
aku
Ibu : Ai maukah kamu menemani ibu lusa
nanti
Aku
: emangnya ibu mau kemana sampai-sampai mau ditemani segala (bingung)
Ibu
: kamu mau atau tidak
Aku
: beritau dulu ibu mau kemana
Ibu : ibu mau pergi berbelanja pakaian
untuk kebutuhan toko di manado sekalian jalan-jalan, kamu mau kan temani ibu
Aku : asik aku mau jalan-jalan ke manado
sekalian nih bisa liatin cewek cantik di sana nanti (berbicara dalam hati)
Ibu : Ai kamu mau nggak nih
Aku : iya iya aku mau banget kok temani
ibu
Ibu : ok kalo gitu abis makan persiapkan
baju apa yang mau dibawa nanti, kita akan seminggu disana jadi persiapkan
dengan baik mengerti
Aku : baik ibu aku mengerti
Dan akhirnya hari yang di
tunggu-tunggu datang juga kami pun bersiap-siap pergi ke manado menggunakan
transportasi laut yaitu kapal, kami pun sampai di dermaga dan bergegas naik ke
kapal untuk mencari tempat tidur yang masih kosong supaya bisa beristirahat
nantinya karena perjalanan dari kampung aku ke manado cukup jauh yaitu dua hari
dua malam cukup jauh bukan, kami harus bergegas untuk mencari tempat tidur
dikarenakan banyak sekali orang yang ikut berlayar kali ini karna cuman ini
satu-satunya transportasi yang tersisa dari kampung kami sekarang ini, dikarenakan
belum lama ini bandara yang ada di kampung kami telah di blokir oleh pihak
masyarakat setempat dengar-dengar sih pihak pemerintah belum sepenuhnya
membayar ganti rugi kepada pihak masyarakat terkait pembebasan lahan, entah itu
benar atau salah aku pun tidak terlalu memusingkan hal tersebut.
Akhirnya aku pun mendapatkan tempat
tidur yang pas buat aku, adik dan ibu ku, tak lama setelah itu pihak kapal
melakukan pengunguman. ( Perhatih disampakan kepada pengunju, pengantar dan
penjual asongan diharapkan untuk turun dari kapal dan para calon penumpang yang
masih berada di seputaran dermaga diharapkan untuk naik ke kapal karena kapal
segera berangkat ) serentak orang-orang pun mulai meninggalkan kapal yang tadi
kapalnya sesak dan pengap baget berlahan-lahan menjadi longgar dan tidak sesak
lagi aku pun mulai turun dari tempat tidur ku berjalan berlahan ke anjungan
kapal tiba-tiba ditengah pejalanan aku tidak sengaja melihat pemandangan yang
tidak pantas anak seusia ku untuk melihatnya
Pemandangan yang aku lihat tadi tidak
lain lagi yaitu ada sepasang sejoli sedang melepaskan kepergian salah satu
pasangannya dengan melakukan adengan berpelukan dan berciuman kening kepada
pasangannya itu dengan air mata yang membasahi pipi mereka berdua, serentak
orang-orang di sekitar mereka yang melihat adengan tersebut bukannya merasa
sedih tapi melaikan orang-orang merasa lucu dan menertawakan mereka berdua
tetapi pasangan itu tidak menghiraukan orang-orang di sekitar mereka, tanpa
merasa malu sedikit pun mereka melanjudkan adegan tersebut. Dan aku pun
melanjudkan perjalan ku ke anjungan kapal dengan mengatakan bodoh amat
(berbicara dalam hati) maklumi aku kan belum merasakan pacaran dan nggak tau
dengan yang gitu-gituan
Akhirnya kapal pun melepaskan tali
yang terikat di samping dermaga dan berlahan-lahan mulai bergerak meninggalkan dermaga
dan kampung halamanku yang indah itu menuju pemberhentian berikutnya. Hatiku
pun mulai merasakan senang dan sedikit tercampur rasa sedih di hatiku ini, aku
merasa senang karna tidak lama lagi aku akan sampai di kota manado yang katanya
indah banget untuk jalan-jalan di sana, tapi selah-selah itu aku pun merasa
sedih karena seminggu kedepannya aku tidak bisa bertemu dengan ayah, adikku
yang satunya lagi dan teman-teman ku lagi nntinya, sudalah itukan cuman
seminggu doang setelah itu aku kan bisah berkumpul kembali dengan mereka lagi
(berbicara dalam hati).
Hari pun mulai gelap dan pulau
dimana kampung halaman pun berlahan-lahan menghilang dari pandangan, yang
tersisah dari pandangan ku hanyalah lautan luas dan di hiasi oleh kelap kelip
bintang-bitang dilangit yang gelap, tidak lama kemudian adikku menghampiri
diriku di anjungan kapal dan dia mengatakan sesuatu kepadaku
“ ternyata
kak disini rupanya”
“emangnya
ada apa sih” (tannya aku)
“ibu
menyuruh aku mencari kak untuk makan malam bersama”
“oh rupanya itu yang membawa mu kemari
ya, kalo gitu ayo kita langsung kedalam saja”
Aku dan adikku pun langsung bergegas
masuk ke dalam untuk menemui ibuku, sesampai di dalam ibuku langsung menyiapkan
makanan untuk kami makan bersama, setelah selesai makan waktu pun menandakan
pukul 22:02 (WIT) tiba-tiba kepala ku merasa agak sedikit pusing di karenakan
gelombang air laut yang mulai kencang dan membuat kapal mulai goyang ke kiri
dan ke kanan, dan membuat diriku merasakan pusing yang lama kelamaan rasanya
kepala ku mau pecah, waktu pun berlalu dengan capat dan kepala ku bertambah
pusing itu tandanya aku haru beristirahat sejenak utuk mempersiapkan diri untuk
esok hari nantinya karana perjalanku ke manado masih panjang.
Keesokan hari pun tiba yang disambut
hangat oleh mentari pagi yang baru menampakan dirinya untuk menyinari bumi dan
seisinya dan aku pun bergegas pergi ke WC untuk memenuhi panggilan alam (boker)
sekalian membersihkan diriku sejak kemarin belum di bersihkan, setelah selesai
membersikan diri aku pun kembali pergi ke anjungan kapal untuk melihat
pemandangan di pagi hari itu, dari kejahuan sana aku meliahat banyak
pulau-pulau yang berjejer indah di depan sana dan tidak dapat aku meyebutkan
namanya satu persatu tapi dapat ku ketahui hanyalah satu pulau yang akan aku
singgahi sebelum sampai di manado.
Kapal pun sampai di kota ternate
tepatnya didermaga AHMAD YANNI kota ternate, aku, adik dan ibuku bergegas turun
dari kapal menuju kerumah tanteku salah satu adik ibuku yang berada dikota
ternate, tak butu lama kami pun sampai di rumah tanteku yang tidak jauh dari
pelabuhan AHMAD YANNI tersebut kami pun di sambut hangat oleh tanteku dan
tanteku segerah menyiapkan makanan untuk kami makan di sela-sela itu tanteku
mengatakan kepada kami sebelum mandi alangkah baiknya kalian mandi dulu sembari
menunggu makan yang sedang di siapkan olehnya.
Kami pun bergegas beriap untuk
menuju ke kamar mandi untuk mandi, setelah kami semua mandi kami pun langsung
menyantap hidangan yang telah di sediakan oleh tanteku tadi, setelah menyantap
makanan tadi kami pun di suruh tanteku untuk istirahat sejenak karena sebentar
sore kami akan melanjudkan perjelanan kami ke manado makanya dari itu kami
disuruh untuk beristirahat sejenak karena perjalanan masih panjang untuk sampai
ke tujuan yang sebenarnya, waktu menunjukan pukul 15:13 (WIT) kami pun
bersiap-siap untuk kembali ke kapal yang di tumpangi tadinya untuk melanjudkan
perjalanan kami ke manado
Setelah selesai berkemas kami pun
berpamitan kepada tanteku dan seluruh keluarganya untuk berangkat menuju ke
pelabuhan kapal. Setelah itu kami langsung bergegas pergi ke pelabuhan tak lama
berselang kami pun sampai di pelabuhan yang tadinya dituju, tak lama kemudian
kapal pun mulai berlayar kembali menuju tujuannya selanjudnya yaitu manado, aku
pun tak sabar untuk cepat sampai ke sana tapi mau bagaimana lagi pejalanan ku
masih tinggal semalam yang bisa aku lakukan sekarang ini hanyalah menunggu saja
Keesokan hari pun tiba dan akhirnya
kami tiba di manado dengan selamat, kami pun bergegas turun dari kapal untuk
menuju penginapan yang jaraknya tak jauh dari daerah pelabuhan, sesampainya
kami di penginapan yang dituju, kami bertiga langsung membersihkan diri kami,
sehabis itu kami pun mencari sarapan untuk mengisih perut setelah itu kami pun
berbelanja pakaian yang di cari ibuku yang nantinya di jual kembali
Dua hari pun berlalu dengan cepat
dan kami pun selesai berbelanja keperluan ibuku, sesuai janji ibuku, aku dan
adikku pun di ajak jalan-jalan mengitari kota manado yang indah itu serentak
aku dan adikku merasa gembira sekali karena sudah di ajak jalan-jalan oleh
ibuku, tak terasa satu minggu pun telah berlalu dan sampailah hari dimana kami
harus kembali pulang ke kampung halaman, dan kami pun berlayar pulang ke kampung
halam dengan selamat
Itulah kisah dimana pertama kali aku
menginjaki kakiku di negri nyiur melambai yang nantinya menjadi tempat berikut
diriku untuk menimbah ilmu di sana, disanalah awal kisah diriku menjadi seorang
mahasiswa dan mendapat gelar cumtuade ( terlama ) itulah gelar yang diberikan
oleh teman-teman buat diriku yang wisuda padahal sudah lama kuliah tapi
belum-belum wisuda
*
* *
No comments:
Post a Comment